Dialog Pejabat soal Vaksin Dosis Ketiga Bocor, Legislator: Sangat Memalukan

Dialog Pejabat soal Vaksin Dosis Ketiga Bocor, Legislator: Sangat Memalukan
Wakil Ketua FPKS DPR RI, Mulyanto menilai peristiwa tersebarnya berita bocoran dialog pejabat mendapat vaksin tambahan sangat memalukan. Ilustrasi vaksin: Ricardo/JPNN.com

"Itu pun bagusnya menggunakan vaksin Merah Putih yang sedang disiapkan," imbuh Mulyanto.

Mulyanto minta pemerintah fokus menanggulangi pandemi ini berdasar prinsip keadilan dan kepentingan masyarakat. Jangan sampai upaya ini dirusak dengan contoh buruk yang merugikan banyak pihak.

"Sebaiknya sekarang ini kita fokus menuntaskan vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk masyarakat umum. Kalau sudah selesai barulah berikan vaksin dosis ketiga bagi siapapun yang membutuhkan. Itu baru adil," tandas Mulyanto.

Berdasarkan info harian dari Our World in Data persentase penduduk Indonesia yang sudah divaksin sebesar 21 persen, 9,4 persen di antaranya sudah mendapat vaksin "lengkap" sementara 12 persen sisanya baru mendapat vaksin dosis pertama.

Angka ini terpaut jauh dengan cakupan vaksinasi di India yang mencapai 33 persen dari total penduduk. Dimana 24 persen sudah mendapat vaksin lengkap dan 9,6 persen baru mendapat vaksin dosis pertama.

Sementara kecepatan vaksinasi Covid-19 Indonesia masih di bawah 1 juta penduduk perhari. Sedangkan di India sudah mencapai 4,6 juta penduduk perhari.

"Kalau melihat data itu harusnya kita malu main-main menghadapi masalah serius ini. Masih banyak PR yang harus dituntaskan untuk menanggulangi pandemi ini," tegas Mulyanto. (mcr10/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Wakil Ketua FPKS DPR RI, Mulyanto menilai peristiwa tersebarnya berita bocoran dialog pejabat mendapat vaksin tambahan sangat memalukan.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News