Diaz Hendropriyono: Kerjasama Intelijen RI-AS Perlu Ditingkatkan

Diaz Hendropriyono: Kerjasama Intelijen RI-AS Perlu Ditingkatkan
Para pembicara Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia, di Jakarta Minggu, (18/9). Foto: Ist for JPNN

Alasannya, Trump tidak berniat menutup Guantanamo dan Hillary Clinton yang juga berniat membawa tahanan Guantanamo ke pengadilan Federal. Dengan demikian, siapa pun yang terpilih menjadi presiden AS nantinya, Hambali tidak akan kembali ke Indonesia.

"Indonesia tidak menginginkan Hambali untuk kembali ke Indonesia, seperti juga dikatakan oleh Pak Luhut," ujarnya.

Diaz mengingatkan, meski dirinya saat ini sebagai Staf Khusus Presiden, tetapi apa yang disampaikan merupakan pendapat pribadi. "Ini tentu bukan sikap resmi pemerintah atau Istana, tetapi ini pendapat pribadi," ujarnya usai acara.

Seminar dengan topik ‘In the era of Trump and Clinton, Do We Want the Us in Asia? Perspectives on America's Role in Indonesia and the Asia Pacific’, tersebut dihadiri oleh mantan diplomat Indonesia, diplomat asing, dan mayoritas mahasiswa. Konferensi kebijakan luar negeri ini digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

FPCI adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal pada 2014 silam. (rl/sam/jpnn)

 

JAKARTA – Kerjasama bilateral Indonesia dengan Amerika perlu ditingkatkan.  Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono menyatakan, perlunya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News