Dibutuhkan Lebih Banyak Tenaga Konseling Bagi Balita
Jumat, 09 November 2012 – 20:02 WIB
Sejalan dengan Yosellina, Ketua Tim Kesehatan WVI, dr.Candra Wijaya menambahkan, banyak daerah di Indonesia masih membutuhkan tenaga konseling anak, terutama di daerah-daerah terpencil. "Di daerah terpencil jumlah konseling anak masih sangat kurang. Kalau mengandalkan tenaga medis saja tidak akan terkejar. Tenaga konseling lebih efektif di daerah yang sulit dijangkau," kata Candra.
Baca Juga:
Dia juga mengatakan, tenaga konseling berperan penting untuk menjelaskan langkah-langkah preventif kepada orang tua tentang cara mencegah kematian anak karena kurang gizi maupun gizi buruk.
Hasil pengamatan WVI di sejumlah daerah seperti Papua, Aceh, dan Nusa Tenggara Timur, menunjukkan pola turunnya kualitas gizi anak cenderung sama, yakni ketidakpahaman orangtua bagaimana memberikan gizi kepada anak, mulai dari dalam kandungan, hingga anak berusia usia dua tahun.(fat/jpnn)
JAKARTA - Minimnya jumlah tenaga konseling (bimbingan psikologis) di Indonesia telah berpengaruh pada tumbuh kembang anak usia balita. Sementara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- World Water Forum ke-10: Indonesia Mendorong 4 Inisiatif Konkret
- Menteri AHY Luncurkan Mobil Layanan Elektronik di Bali, Siap Jemput Bola Hingga ke Desa
- Momen Mesra Rosan Roeslani dengan Elon Musk di Bali
- Putu Rudana: Kesepakatan di WWF ke-10 Bali Bakal Diserahkan ke IPU
- Selamat! Pemprov Jateng Raih 4 Kategori Anugerah Adinata Syariah 2024
- Nadiem Irit Bicara Setelah Rapat soal UKT di Komisi X DPR