Didakwa Korupsi, Hengky Baramuli Merasa Dipolitisasi
Rabu, 20 April 2011 – 17:17 WIB
JAKARTA - Politisi Golkar di DPR periode 1999-2004, Hengky Baramuli mempertanyakan proses hukum yang dijalaninya terkait perkara travellers cheque (TC) pada pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia tahun 2004 yang dimenangi Miranda Goeltom. Hengky menganggap perkara itu sangat tinggi nuansa politiknya. “Masalah ini dipolitisir,” katanya, Rabu (20/4).
Menurutnya, unsur politik terlihat dengan tidak diprosesnya Nunun Nurbaeti dan Miranda yang disebutnya sebagai penyuap dalam perkara ini. “Kalau dikatakan penyuapan mana penyuapnya? Kenapa Nunun dan Miranda yang dikatakan menyuap kami tak ada berita acara permeriksaannya?” tanya Hengky.
Hengky pun merasa sama sekali tak memakai uang rakyat atau merugikan negara. “Kalau kita korupsi kan uang negara kita pakai. Nah, sekarang uang negara yang mana kita ambil,” tambah Hengky yang kelihatan sangat segar sambil menghisap rokoknya.
“Uang 450 juta yang saya terima itu dari fraksi untuk dipakai pada pemilihan gubernur 2005 lalu. Lagipula kalau korupsi nilainya itu tak ada apa-apanya bagi saya,” tandasnya.
JAKARTA - Politisi Golkar di DPR periode 1999-2004, Hengky Baramuli mempertanyakan proses hukum yang dijalaninya terkait perkara travellers cheque
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai-Polri Menggagalkan Penyelundupan 20 Ribu Lebih Ekstasi, Ringkus 6 Tersangka
- BAZNAS dan MAAB Malaysia Mengkaji Kerja Sama Optimasi DSKL
- Menaker Ida Komitmen Terus Tingkatkan Perlindungan Bagi Pekerja Migran Indonesia di Makau
- MAAB Malaysia Sebut BAZNAS Pintar Memberdayakan Umat
- Kasus Investasi Bodong di BTN, Ombudsman Gelar Pertemuan dengan OJK, LPS & Kementerian BUMN
- Pengamat: Prabowo Akan Dikenang Presiden Pemersatu Bangsa jika Wujudkan Presidential Club