Diduga Big Gossan Runtuh Akibat Melemahnya Bebatuan

Diduga Big Gossan Runtuh Akibat Melemahnya Bebatuan
Diduga Big Gossan Runtuh Akibat Melemahnya Bebatuan
TIMIKA - Pasca runtuhnya sebagian terowongan Big Gossan tepatnya di  areal tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia di Mile 74, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, hingga kini belum diketahui secara jelas penyebabnya. Namun menurut analisa awal secara alamiah, sebagian terowongan tersebut diduga runtuh karena melemahnya bebatuan yang berada pada titik reruntuhan.

Hal itu disampaikan Vice President (VP) Geo Services PT Freeport Indonesia, Wahyu Sunyoto kepada sejumlah wartawan di Tembagapura, Senin (20/5).

Secara ilmiah, kata Wahyu, ambruknya material yang sebagian besar adalah bebatuan alamiah dan tanah itu mengindikasikan hilangnya daya dukung atau kohesifitas batuan itu disebabkan oleh air permukaan dan udara yang meresap melalui proses kimiawi atau oksidasi di sepanjang rekahan atau patahan. Akibatnya, kekuatan batuan menjadi lemah dan menyebabkan terjadi runtuh.

“Struktur penyanggahan (Groud Support), seperti split set dan chain link messh terlihat telah mengalami korosi karena pengaruh air dan udara yang ada di sekitarnya,” terangnya.

Dijelaskan, air hujan sifatnya sedikit asam dengan PH sekitar 5. Jika air hujan meresap dan melewati batu gamping yang menetralisir asam, maka terjadi rekahan dan pelapukan kimiawi, sehingga bebatuan dan material yang tadinya kuat menjadi lemah.

TIMIKA - Pasca runtuhnya sebagian terowongan Big Gossan tepatnya di  areal tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia di Mile 74, Tembagapura,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News