Diduga Big Gossan Runtuh Akibat Melemahnya Bebatuan

Diduga Big Gossan Runtuh Akibat Melemahnya Bebatuan
Diduga Big Gossan Runtuh Akibat Melemahnya Bebatuan

Dijelaskan Wahyu, sesuai dengan keterangan korban yang selamat, dua menit sebelum terjadi reruntuhan, ada seperti pergerakan tikus di atas atap kelas tempat korban melakukan pelatihan. “Tapi saya sebagai orang geologi melihat itu adalah pergerakan atap dari rekahan di atas terowongan,” kata Wahyu.

Kata Wahyu, reruntuhan terjadi bukan karena adanya aktivitas tambang, karena kenyataan yang terdapat di lapangan, lokasi reruntuhan berada pada titik sekitar 500 meter dari lokasi aktif produksi Big Gossan, areal tambang bawah tanah, 1700 meter dari kawasan DOZ, 1900-2000 meter dari DMLZ dan sekitar 2700 meter dari tambang Grasberg.

Dijelaskan, terowongan tersebut dibuka pada tahun 1998 dan berada di bawah sekitar 500 meter dari permukaan bumi, serta 250 meter dari pintu masuk underground.

Sebelum reruntuhan terjadi, kata Wahyu yang saat itu didampingi VP Occupational Healt and Safety PTFI Solihin, mengatakan, di areal reruntuhan sebelumnya terjadi aktivitas seperti biasanya. Tidak ada tanda-tanda akan terjadi reruntuhan. Dimana di lokasi tersebut terdapat 18 ruangan, sementara reruntuhan hanya terjadi pada kelas nomor 11 yang dijadikan para korban sebagai tempat pelatihan.

TIMIKA - Pasca runtuhnya sebagian terowongan Big Gossan tepatnya di  areal tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia di Mile 74, Tembagapura,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News