Diduga Mencuri Ikan, Dua Kapal Malaysia Ditangkap

Diduga Mencuri Ikan, Dua Kapal Malaysia Ditangkap
Diduga Mencuri Ikan, Dua Kapal Malaysia Ditangkap

BENGKALIS - Dua kapal asing berbendera Malaysia dipaksa menepi oleh Jajaran sat Pol Air Polres Bengkalis. Pasalnya kedua kapal tersebut diduga sedang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia yang masuk dalam teritori Kabupaten Bengkalis. 
 
"Ada enam ABK yang juga turut kami amankan dalam kejadian tersebut. Keenamnya merupakan warga malaysia," ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo dikutip dari Riau Pos (Grup JPNN), Selasa (2/6). 

Penangkapan dua kapal berbendera asing sendiri menurut Guntur dilakukan selasa pagi sekitar pukul 07.00 Wib. Kapal tersebut memiliki nomor lambung JHF 7039 B, JHF 6489 B. 

Sementara identitas ke enam ABK Kapal yang seluruhnya beralamat di Parit Jawa-Muar Malaysia tersebut adalah, Abdul Rahim (37), Yakni Bakar ( 40), M Safri (40), Tan Yong Hua (54), Yeong Song (52) serta Rusli (47).

Sat Pol Air menurut Guntur sedang mendalami alasan mereka yang masuk kedalam perairan Indonesia. Dalam pengakuan awal, mereka mengatakan bahwa di perairan mereka tidak lagi memiliki ikan. Selain itu alasan GPS Mati juga mereka utarakan.

"Yang jelas ini kita dalami dan proses. Ini sesuai instruksi presiden terkait pemberantasan ilegal Fishing di wilayah kedaulatan kita," Tukas Guntur.

Saat ini Kapal dan ABK sudah didaratkan di Bengkalis. Pemeriksaan juga tengah diakukan di mapolres Bengkalis untuk pengembangan lebih lanjut. 

Sementara itu, informasi yang berhasil dirangkum dari warga Kembung Luar, kecamatan Bantan, Selasa (2/6) sekitar pukul 12.00 WIB, dua buah kapal warna merah dan biru tersebut sempat diamankan di Pos Polair di sungai Kembung. 

"Setahu kami memang kapal jaring milik orang Malaysia, bisa jadi mereka menangkap ikan di wilayah kita," ujar warga yang minta identitasnya dirahasiakan tersebut.

BENGKALIS - Dua kapal asing berbendera Malaysia dipaksa menepi oleh Jajaran sat Pol Air Polres Bengkalis. Pasalnya kedua kapal tersebut diduga sedang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News