Diduga Sakit Hati, Pelaku Jebak Orang Lain Jadi Tersangka Teroris
Nizamdeen sedang kuliah PhD sekaligus bekerja sebagai analis bisnis pada bagian TI Universitas NSW pada saat ditangkap polisi.
Berbicara di Kolombo, Srilanka pada November lalu, Nizamdeen menyatakan tidak akan pernah kembali ke Australia karena kejadian yang menimpa dirinya ini telah menghancurkan masa depannya.
"Saya dinyatakn bersih dari segala tuduhan. Saya berharap media dan masyarakat Srilanka membantu memulihkan kehidupanku yang hancur," ujarnya.
Asisten Komisaris Kepolisian Federal Australia Ian McCartney menilai penyelidikan kasus ini cukup unik. "Mengandung kompleksitas," katanya.
Namun dia menyatakan pihaknya mendukung para penyelidik dan keputusan yang mereka ambil pada saat menangkap Nizamdeen.
Willing menambahkan pihaknya sedang mengevaluasi penanganan yang mereka lakukan dalam kasus ini.
Orang yang bertanggung jawab atas apa yang dialami Nizamdeen, katanya, yaitu orang yang merekayasa dokumen rencana serangan teror tersebut.
Dari stadion Adelaide Oval, pemain kriket Usman Khawaja menyatakan kasus ini merupakan urusan polisi.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka