Diduga Tercemar, Udara Magelang Diteliti

Diduga Tercemar, Udara Magelang Diteliti
Diduga Tercemar, Udara Magelang Diteliti
MUNGKID - Erupsi Gunung Merapi yang masih terus berlangsung membuat dikhawatirkan mempengaruhi kualitas udara di sejumlah wilayah yang terkena dampaknya. Untuk itu, kementrian Lingkungan Hidup melakukan penelitian kadar kualitas udara di seluruh kawasan merapi yang meliputi empat wilayah.

Kementerian Lingkungan Hidup menerjunkan satu tim untuk mengukur kualitas udara di daerah-daerah sekitar Merapi. Di Magelang, diambil dua titik sampel. Satu di kawasan Kecamatan Salam di daerah Gulon dan satu lagi di kawasan Kecamatan Mungkid tepatnya di dekat pendopo rumah dinas Bupati Magelang. "Untuk mengetahui pasti tingkat pencemaran udara," kata petugas pengukur, Jetro Situmorang, ditemui di sela pemasangan alat pengukur kualitas udara, kemarin.

Tim itu terdiri dari beberapa orang petugas. Dimulai sejak Selasa kemarin, pengukuran dilakukan dengan berpindah-pindah lokasi. Dari Klaten,Yogyakarta, Magelang dan berlanjut ke Boyolali. "Ke empat mata angin di sekitar Merapi akan kita lakukan pengecekan kadar udara yang ada," kata dia.

Rata-rata pengukuran dilakukan di dua titik di masing-masing daerah itu. Magelang misalnya, selain mengkur kualitas udara di sekitar Pendopo Kabupaten, petugas juga melakukan pengukuran di Desa Gulon Kecamatan Salam.

MUNGKID - Erupsi Gunung Merapi yang masih terus berlangsung membuat dikhawatirkan mempengaruhi kualitas udara di sejumlah wilayah yang terkena dampaknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News