Diduga Terima Gratifikasi, Menteri Suharso Diminta Mundur

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa diminta mundur dari jabatannya karena diduga menerima gratifikasi berupa penggunaan pesawat jet pribadi.
Hal itu disampaikan seorang advokat bernama Firdaus Djuawid dalam seminar yang digelar Komite Mahasiswa Antikorupsi (Komasi), Jumat (1/7).
Adapun seminar itu bertema "Mengusut dugaan gratifikasi dalam penggunaan pesawat jet pribadi serta menguak kejanggalan peningkatan harta kekayaan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam LHKPN 2018-2019".
Firdaus mengatakan penegak hukum termasuk KPK harus mengusut tuntas kasus Suharso tersebut agar tidak membingungkan masyarakat.
"Seharusnya para lembaga hukum, seperti KPK. Jika kasus sudah dilaporkan maka segera lakukan pemeriksaan lebih dalam lagi," kata Firdaus.
Dia pun menyarankan agar Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mundur dari jabatannya.
"Laporannya, kan, jelas, ada nilai-nilai yang diduga kuat seperti penggunaan pesawat jet. Sebagai orang yang bermoral, mundurlah," ujar Firdaus.
Ketua Umum DPC Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Jakarta Timur M Amir Rahayaan menambahkan kasus Suharso yang diduga menerima gratifikasi itu merupakan suatu kejahatan extra ordinary crime.
Menteri Suharso Monoarfa diminta mundur dari jabatannya karena diduga menerima gratifikasi berupa penggunaan pesawat jet pribadi, simak selengkapnya.
- KPK Ingatkan Guru & Dosen: Gratifikasi Bukan Rezeki
- Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Sampaikan Pernyataan Mengejutkan
- Eks PJ Wali Kota Pekanbaru dan 2 Anak Buahnya Akui Terima Gratifikasi Miliaran Rupiah
- Advokat Ini Pernah Beri Rp 1 Miliar kepada Zarof Ricar, Tujuannya Pengin Untung
- Terungkap! Ade Bhakti Satu-satunya Camat yang Menyuap Mbak Ita
- Baru Menang Tender, Kontraktor Dimintai Rp 500 Juta, Alamak