Digelontor Cabai, Harga Turun

Digelontor Cabai, Harga Turun
Digelontor Cabai, Harga Turun
Untuk mengadakan operasi pasar, Bulog melalui Bulog Mart membeli cabai dari asosiasi. Cabai itu diambil dari Kediri yang sudah memasuki musim panen. Harga cabai yang dijual Bulog tidak tetap, melainkan mengikuti perkembangan harga. Tapi, harga yang dipatok relatif lebih rendah timbang harga di tingkat pedagang di pasar. "Keuntungan yang diambil Bulog jauh lebih sedikit timbang para tengkulak. Bahkan, disparitas harganya sangat jauh. Harus diakui, keuntungan yang diambil para tengkulak itu tidak wajar," keluhnya.

Budi menuturkan, sikap yang ditempuh Bulog Divre Jatim tersebut dapat diterapkan untuk komoditas lain. Terutama, komoditas yang harganya sedang melonjak, seperti daging sapi dan bawang merah. Tapi, untuk bawang merah, belum dianggap sebagai komoditas strategis, sehingga belum masuk dalam agenda operasi pasar.

"Di Jatim rata-rata kebutuhan cabai rawit tiap tahun sebanyak 50 ribu ton. Juli ini akan masuk sebanyak 88.680 ton. Jadi sebenarnya dari total panen, hampir 60 persen dikirim ke luar Jatim. Sedangkan untuk bawang merah, bulan ini panen sebanyak 148.800 ton, bahkan Agustus nanti mencapai 400 ribu ton. Untuk konsumsi jatim hanya 95.000 ton per tahun," urainya.

Di samping itu, pihaknya juga mengimbau agar dinas perindustrian dan perdagangan di kabupaten dan kota di Jatim agar melaksanakan operasi pasar. Terutama untuk komoditas yang harganya melambung tinggi. Seperti pemerintah kota Surabaya mengadakan operasi pasar daging sapi seharga Rp 78.000 per kg.

SURABAYA-Operasi pasar diklaim dapat menurunkan harga komoditas yang tengah melonjak. Seperti yang dilakukan Bulog Divre Jatim bekerja sama dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News