Digertak Tentara, Bukannya Takut, Bung Karno Marah Besar...Ini Kisahnya

Digertak Tentara, Bukannya Takut, Bung Karno Marah Besar...Ini Kisahnya
Bung Karno di antara barisan tentara. Foto: Istimewa.

Yang lain tampak setuju. Ada yang bersorak, "Bila bapak presiden tidak menyetujui cara ini, kita pun tidak setuju!"

Barisan itu pun membubarkan diri seraya bersorak-sorai. "Hidup Bung Karno!", "Hidup Bung Karno!". 

Akibat perangainya, jabatan Nasution sebagai Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan dicopot, tapi tak lama dikembalikan lagi oleh Bung Karno. Pemimpin bangsa tak memupuk dendam. 

Terkait ini Bung Karno menyatakan, "Soekarno bukanlah anak kecil dan Nasution pun bukan anak kecil. Kita akan tetap bersatu, karena jika musuh-musuh berhasil memecah-belah kita, maka republik kita pasti hancur." 

Begitulah senarai kisah riuh-rendah di Istana Negara, 17 Oktober 1952. Persis enam puluh tiga tahun silam. (wow/jpnn)

JAKARTA, 17 Oktober 1952. Dua buah tank, empat kendaraan berlapis baja dan ribuan orang menyerbu memasuki pintu gerbang Istana Merdeka. Mereka


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News