Digerus Banjir, Jalan Raya Pacitan-Ponorogo Tinggal Separo

Digerus Banjir, Jalan Raya Pacitan-Ponorogo Tinggal Separo
Jalan Raya Pacitan-Ponorogo di Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari, Pacitan yang tinggal separuh akibat tergerus aliran Sungai Grindulu. Foto: Muhammad Budi/Radar Pacitan/JPG

ampai dengan kemarin, UPT Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim wilayah Pacitan mencatat setidaknya ada sekitar 43 titik longsor di jalur penghubung antara Ponorogo dengan Pacitan tersebut. Titik longsor paling parah terdapat di Kecamatan Tegalombo.

Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan UPT Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim wilayah Pacitan Budi Hari Santoso mengatakan, sementara waktu proses penanganan darurat tanah longsor di Jalan Raya Pacitan-Ponorogo dilakukan seadanya.

Dengan mengerahkan dua unit alat berat untuk membersihkan material longsor. ‘’Setidaknya atau minimal bisa dilewati oleh kendaraan. Meskipun prosesnya menggunakan sistem buka tutup,’’ terangnya.

Kerusakan jalan juga terjadi di jalur alternatif yang menghubungkan antara Pacitan-Solo. Persisnya di Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan. Jalan kabupaten itu ambles sekitar 60 sentimeter. ‘’Sehingga tidak bisa dilalui kendaraan dari dua arah,’’ tukasnya.

Belasan Rumah Porak Poranda

Di RT 5 RW 11 Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, banjir yang memporak-porandakan belasan rumah warga.

Sebanyak 14 unit rumah penduduk di RT setempat rusak parah. Di antaranya, rumah milik Wasiman, Slamet, Lilik, Sogini, Bandi, Khoiri, Semi, Bintoro dan Katirin.

Selain itu, banjir juga merusak bangunan homestay Savasana, Bintoro, serta Minang Permai II.

Jalan Raya Pacitan-Ponorogo ambles separo setelah tergerus aliran sungai terbesar di Pacitan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News