Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan

“Pemerintah melalui BBWI berupaya menggalang wisatawan domestik, menjadikan industri pariwisata lebih resilient. Targetnya 80% income pariwisata akan berasal dari wisatawan domestik," terangnya.
Sementara, Traveloka menegaskan komitmen membentuk masa depan pariwisata Indonesia yang selaras dengan visinya dalam menetapkan standar dalam Quality Tourism, untuk ekosistem perjalanan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Co-Founder Traveloka Albert mengaku percaya bahwa digitalisasi akan mendukung pertumbuhan industri pariwisata yang berkelanjutan.
"Melalui platform digital, Traveloka tidak hanya penawaran yang lebih beragam, tetapi juga membantu konsumen dalam membuat keputusan yang terinformasi tentang pengalaman perjalanan mereka," ujarnya.
Layaknya seluruh aspek kehidupan, pandemi juga mengubah perilaku pelaku usaha di sektor wisata, pun para wisatawannya.
Menurut Research Coordinator, Center for Digital Society (CFDS) Perdana Karim, sebelum pandemi, sektor pariwisata Indonesia lebih fokus pada pembangunan infrastruktur tanpa memikirkan aspek jangka panjang. Perlu pendekatan yang lebih holistik.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fransiskus Xaverius Teguh mengatakan fokus pariwisata juga penting untuk ditelisik.
Frans menegaskan sebelum menuju pariwisata yang berkualitas, perlu pembangunan dasar yang menerapkan pilar-pilar keberlanjutan harus dipenuhi terlebih dahulu.
Digitalisasi diyakini akan mendongkrak pertumbuhan industri pariwisata berkelanjutan
- Traveloka Bagikan 5 Ide EPIC untuk Liburan Tak Terlupakan
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- GCG dan Digitalisasi Jadi Kunci BUMD Makin Berkembang
- 5 Tips Beli Tiket Pesawat, Liburan Jadi Nyaman dan Hemat
- Traveloka Luncurkan EPIC Sale Serentak Pertama di Asia Pasifik
- PP Hima Persis Hadirkan Aplikasi Satind Sebagai Upaya Digitalisasi Organisasi