Digoyang Demonstrasi, Rezim Evo Morales Akhirnya Tumbang

Digoyang Demonstrasi, Rezim Evo Morales Akhirnya Tumbang
Presiden Bolivia Evo Morales yang telah berkuasa selama 14 tahun akhirnya mengundurkan diri, Minggu (10/11). Foto: Reuters

jpnn.com, LA PAZ - Berbeda dengan kebanyakan demonstrasi di negara-negara lain, unjuk rasa warga Bolivia membuahkan hasil. Kemarin, Minggu (10/11), Presiden Evo Morales mengumumkan pengunduran dirinya.

Presiden yang telah berkuasa 14 tahun itu akhirnya menyerah setelah kelompok militer memilih mendukung demonstrasi. "Saya mengundurkan diri," ujar Morales dalam siaran televisi yang disiarkan secara nasional.

"Saya ingin mengatakan kepada saudara-saudara sekalian bahwa perjuangan tidak berakhir sampai di sini. Kita akan melanjutkan pertarungan untuk perdamaian yang berkeadilan," sambungnya.

Wakil Presiden Álvaro García Linera yang juga ikut mengundurkan diri mengatakan, langkah tersebut diambil untuk mencegah pertumpahan darah. "Telah terjadi kudeta," katanya seperti dikutip dari New York Times. Surat pengunduran diri kedua politikus itu akan diserahkan kepada Majelis Nasional.

Sebelumnya, Panglima Angkatan Bersenjata Bolivia Jenderal Williams Kaliman mendesak Morales mundur. Menurutnya, pengunduran diri Morales akan menjamin perdamaian dan menjaga stabilitas politik untuk kebaikan Bolivia.

Sebelum menyatakan mengundurkan diri, Morales sempat menyampaikan persetujuannya untuk penyelenggaraan pemilu ulang.

Kualitas pemilihan presiden yang digelar 20 Oktober lalu dipertanyakan banyak kalangan. Kubu Morales dituduh melakukan kecurangan oleh kubu oposisi. (rmol/jpnn)

Berbeda dengan kebanyakan demonstrasi di negara-negara lain, unjuk rasa warga Bolivia membuahkan hasil. Kemarin, Minggu (10/11), Presiden Evo Morales mengumumkan pengunduran dirinya.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News