Dikasih Senjata, Pelajar Ditembak Langsung Terkapar

Dikasih Senjata, Pelajar Ditembak Langsung Terkapar
Pistol. Ilustrasi: YouTube

Penembakan Santos, menurut saksi, tidak terjadi di lokasi penemuan mayat. Hingga kemarin, lokasi penembakan siswa kelas 11 tersebut belum bisa dipastikan.

Yang jelas, jasadnya ditemukan pada pergantian hari. ’’Kami akan menyelidiki laporan tersebut. Kami jamin kasus itu akan diselidiki sampai tuntas,’’ tegas Kepala PNP Ronald dela Rosa dari ibu kota.

Dia menyatakan, jika Santos memang tidak bersalah dan laporan saksi terbukti, para personel PNP yang terlibat dalam kematiannya akan ditindak tegas.

’’Coba kita pikirkan lagi. Dia (Santos) masih anak-anak. Bayangkan jika insiden itu menimpa saudara kita,’’ ungkapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Polisi Metro Manila Oscar Albayalde mengaku telah menonaktifkan tiga personel yang diduga menembak Santos.

Distrik Caloocan di sisi barat laut Metro Manila menjadi lokasi ketiga razia antinarkoba PNP sejak Kamis malam. Di lokasi tersebut, polisi menembak mati 13 tersangka penjahat narkoba.

Sebelumnya, 25 nyawa melayang dalam razia di Metro Manila selama 24 jam mulai Rabu sampai Kamis. Rabu lalu, operasi pertama dilancarkan di Bulacan yang menewaskan 32 tersangka.

Kemarin Wakil Presiden Leni Robredo mengecam razia One Time Big Time. Apalagi, tidak ada instruksi khusus dari pemerintah agar PNP melancarkan razia antinarkoba besar-besaran pekan ini. Dalam tiga operasi selama sekitar 72 jam terakhir, aparat menewaskan 80 orang dan mengamankan ratusan tersangka.

Seorang pelajar ditembak anggota Kepolisian Nasional Filipina (PNP) yang gencar melakukan razia antinarkoba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News