Dikejar Wartawan, Max Moein Ngacir
Rabu, 24 September 2008 – 17:17 WIB

Dikejar Wartawan, Max Moein Ngacir
JAKARTA- Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Jl HR Rasuna Said tampaknya jadi momok menakutkan bagi pejabat di tanah air. Bukan hanya karena para penyidiknya yang rajin mengungkap kasus korupsi di tingkat daerah maupun nasional yang menggegerkan. Yang tak kalah "menakutkan" adalah kehadiran puluhan wartawan yang biasa mangkal di kantor yang dipenuhi kamera pengawas (CCTV) ini. Demi mengejar berita dari sumber pertama, mereka takkan menyerah meski si narasumber emoh memberikan komentar.
Insiden kejar-kejaran atau sikut-sikutan dengan narasumber atau pengawalnya ataupun pengamanan dalam KPK sudah menjadi hal lumrah. Seperti yang berlangsung saat mantan anggota Komisi IX DPR RI Max Moein dimintai keterangan terkait dugaan penyuapan paskapemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom. Begitu turun dari tangga lobi, belasan wartawan langsung mencegatnya. Sayang, politikus PDIP yang dicopot sebagai anggota dewan karena kasus pelecehan seksual terhadap bekas sekretarisnya ini, memilih tak berkomentar apapun. Pertanyaan apakah dia ikut menerima uang Rp 500 juta dari pendukung Miranda, siapa yang memberi cek perjalanan, sampai apa saja yang ditanyakan penyelidik KPK, tak satupun mau dijawab Max.
Baca Juga:
Disinilah masalahnya. Puluhan, wartawan cetak, TV, radio, dan online tak puas dengan sikap pria berjas cokelat ini. Meski ditolak, mereka terus berebut mengerubuti Max untuk mengajukan pertanyaan. Tak aneh beberapa insiden kecil bermunculan selama mengejar Max, yang memarkir mobil Toyota Harrier B 1205 MD-nya di luar areal parkir KPK. Mulai dari hampir jatuhnya kamera seorang kameraman, saling injak kaki, sampai jawaban spontan Max yang kesal terus diuber wartawan.
"Kembalikan apa," jawab Max, saat ditanya apakah kedatangannya ke KPK sekaligus mengembalikan uang Rp 500 juta seperti yang dilaporkan rekan satu partainya Agus Condro. Baru setelah kesal terus dikejar, Max akhirnya menjawab bahwa dia harus menjawab 18 pertanyaan. Apa itu, tentunya Max emoh merincinya. (pra)
JAKARTA- Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Jl HR Rasuna Said tampaknya jadi momok menakutkan bagi pejabat di tanah air. Bukan hanya karena para
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan