Dikotomi Sipil dan Militer Tak Pengaruhi Capres 2014

Dikotomi Sipil dan Militer Tak Pengaruhi Capres 2014
Dikotomi Sipil dan Militer Tak Pengaruhi Capres 2014
“Yang diperlukan adalah apakah calon presiden itu punya  kredibilitas, kemampuan. PAN tidak terpaku pada militer atau nonmiliter,” katanya.

Sementara itu, Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia  (LIPI), Indria Samego, menilai masih diminatinya capres dari kalangan  militer didasari sikap masyarakat Indonesia yang masih melihat pemimpinnya mempunyai hubungan dengan peran dan sejarah tentara. “Jadi  yang sipil sungguhan itu belum. Karena pemimpin kita masih dianggap  punya hubungan dengan tentara. Sehingga akan mewarnai peta konstalasi Pilpres 2014 mendatang,” ujar Indria.

 

Indria menjelaskan, masyarakat Indonesia cenderung memilih figur  pemimpin dengan latar belakang militer lantaran dinilai memiliki  faktor kepemimpinan yang kuat. Di sisi lain, sambung Indria, capres militer juga dipandang tidak berafiliasi terhadap ideologi tertentu.  ”Tentara juga tidak ideologis, sebab itu diterima masyarakat karena dianggap tentara berideologi Merah Putih. Lain dengan partai politik  yang ideologinya bisa bermacam-macam,” katanya.

Menurutnya, parpol kerap menggunakan ideologinya sebagai alat untuk  mendeligitimasi kekuatan lawan. Tapi, tambah Indria, faktor disiplin  yang tinggi biasa melekat dalam diri seorang berpotensi membuat capres  militer unggul dari figur dengan latar belakang non militer.

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo mengatakan, peluang calon presiden (capres) militer atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News