Dikukuhkan jadi Penasehat PD Muhammadiyah Jaksel, HNW Ceritakan Sosok Ki Bagus Hadikusumo

Dikukuhkan jadi Penasehat PD Muhammadiyah Jaksel, HNW Ceritakan Sosok Ki Bagus Hadikusumo
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menyampaikan orasi budaya di acara Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Jaksel periode 2022-2027 bersama cabang-cabangnya yang berlangsung di auditorium Masjid Al Huda Muhammadiyah, Tebet, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/9). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Ketua PB Muhammadiyah sekaligus anggota PPKI ini dinilai menyelamatkan Indonesia ketika ada tuntutan dari Indonesia Timur yang ingin keluar dari NKRI karena adanya Piagam Jakarta.

Hal ini membuat Ki Bagus Hadikusumo bersama Mr Kasman Singodimedjo, Mr Mohammad Hasan, dan KH Wahid Hasyim menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Selanjutnya pada 18 Agustus 1945, saat Mohammad Hatta membacakan kesepakatan dengan tokoh umat Islam, Ki Bagus Hadikusumo tampil memberikan koreksi.

Mohammad Hatta menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Mendengar hal itu, Ki Bagus Hadikusumo mengoreksi Moh Hatta dengan mengatakan bahwa kesepakatan dengan tokoh umat Islam adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan selamatlah Indonesia.

“Jas Merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah), tetapi sejarah umat Islam sering dilupakan, termasuk sejarah Ki Bagus Hadikusumo yang mengoreksi dengan menegaskan Ketuhanan Yang Maha Esa agar kita bertauhid dengan benar. Karena itu, saya termasuk yang mempopulerkan selain Jas Merah, tapi juga Jas Hijau, jangan sekali-kali menghilangkan jasa para ulama,” tegasnya.

Lebih lanjut pri yang akrab disapa HNW menyampaikan semangat Ki Bagus Hadikusumo berlanjut dengan perjuangan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dien Syamsuddin untuk melakukan jihad konstitusi meluruskan kiblat bangsa.

“Hari-hari ini, menjelang tahun depan Pemilu 2024, banyak hal penting untuk kita koreksi. Sekali lagi bahwa budaya Muhammadiyah yang tampil mengoreksi, menyelamatkan, menghadirkan pencerahan tetap bisa dilakukan dan selalu perlu dilakukan,” jelasnya.

HNW menceritakan sosok Ki Hajar Hadikusumo dalam orasi budaya yang disampaikan seusai dilantik menjadi penasehat Pengurus Daerah Muhammadiyah Jakarta Selatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News