Dilarang ke Malaysia, Dagang Lewat Jalan Tikus
Jumat, 14 Oktober 2011 – 08:49 WIB
SAMBAS--Mencuatnya kasus Camar Bulan menjadi perbincangan hangat di tataran elit pemerintahan dan militer di kedua Negara (RI-Malaysia), tak khayal ini berefek pada kehidupan masyarakat Desa Temajuk khususnya, mereka khawatir Malaysia melarang rakyatnya berhubungan bisnis dengan warga Indonesia di perbatasan sehingga akan mengganggu stabilitas ekonomi masyarakat. “Ketergantungan warga Temajuk dengan warga Malaysia di Teluk Melano cukup tinggi dalam hal ekonomi, ini yang kami khawatirkan, sempat saja hubungan ekonomi dihentikan mau kemana kami mendapatkan suplai bahan pokok atau menjual hasil laut atau jeri payah kami,” katanya.
“Setelah masalah ini mencuat (Camar Bulan), ada himbauan dari kepala kaum (kepala desa,red) Teluk Melano Malaysia agar sementara orang Temajuk jangan dulu masuk ke Malaysia lewat jalan resmi terutama membawa barang dagangan, namun pakai jalan alternatif atau jalan tikus,” ungkap Kepala Desa Temajuk Kecamatan Paloh, Mulyadi kepada Pontianak Post Selasa (11/10).
Himbauan tersebut langsung diberitahukan ke warga Temajuk, sehingga saat ini warga Temajuk perlu mawas diri, tak khayal ini membuat kecemasan, apabila permasalahan Camar Bulan ini terus diumbar di media massa akan berdampak pada stabilitas ekonomi warga.
Baca Juga:
SAMBAS--Mencuatnya kasus Camar Bulan menjadi perbincangan hangat di tataran elit pemerintahan dan militer di kedua Negara (RI-Malaysia), tak khayal
BERITA TERKAIT
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti
- Gelombang Tinggi, Kapal Pengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang
- Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Begal yang Tewaskan Mahasiswi, Kekasih Korban Menangis
- Pangdam Pattimura Melantik Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva Jadi Danrem 151/Binaiya
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar