Dilarang ke Malaysia, Dagang Lewat Jalan Tikus
Jumat, 14 Oktober 2011 – 08:49 WIB
Bayangkan saja, dari perbincangan dengan sejumlah warga. Ketergantungan warga dari sisi ekonomi cukup tinggi. Desa yang berpenduduk 1.742 jiwa ini rata-rata membeli barang atau berjualan di Teluk Melano, begitu juga sebeliknya warga Melano sering datang ke Indonesia.
Baca Juga:
Jika di persentasekan, kebutuhan pokok warga pun sangat tergantung Malaysia. Untuk kebutuhan beras misalkan. 80 persen warga Temajuk makan beras Malaysia, sedangkan telur, tepung, dan gula 100 persen bergantung pada Malaysia. “Bahkan sinyal komunikasi pun juga bergantung pada Malaysia,” ujar Asman warga lainya.
Bahkan desa terisolir ini juga sangat bergantung pada Malaysia dalam hal penjualan hasil laut. “Kalau sempat saja mereka (orang Malaysia) oleh pemerintahannya dilarang berhubungan dengan kita, mau kemana menjual hasil laut, karena seratus persen hasil tangkapan ikan kita jual ke Malaysia,” tegasnya.
Jadi secara keseluruhan, kata Asman, dalam hal stabilitas sosial kemasyarakatan dan keamanan tidak masalah, justru warga Temajuk mencemaskan stabilitas ekonomi yang ada.
Dampak lainya, warga Temajuk kini mawas diri.
SAMBAS--Mencuatnya kasus Camar Bulan menjadi perbincangan hangat di tataran elit pemerintahan dan militer di kedua Negara (RI-Malaysia), tak khayal
BERITA TERKAIT
- Libur Panjang Waisak, KAI Divre III Palembang Menyediakan 2.374 Tempat Duduk
- Demi Seluruh Honorer, Berani Tambah Usulan Formasi PPPK 2024 Berlipat-lipat
- Dedi Mulyadi Berpesan ke Apdesi: Tidak Boleh Mendeklarasikan Dukungan terhadap Calon Kepala Daerah
- Polda Sulteng Diminta Proses secara Profesional Kasus Pemalsuan Izin Tambang
- 1 Jemaah Calon Haji Asal Pacitan Meninggal Dunia di Madinah, Ini Penyebabnya
- 1 Mobil Bermuatan BBM Jenis Pertalite Terbakar di Kota Jambi