Din Syamsuddin Sebut Penghalang Aksi 55 adalah Antidemokrasi

Din Syamsuddin Sebut Penghalang Aksi 55 adalah Antidemokrasi
Din Syamsuddin. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketum Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan bahwa Aksi Simpatik 55 adalah ekspresi demokrasi yang dijamin konstitusi. Menurutnya, aksi tersebut digelar karena keresahan penegakan hukum yang tidak berkeadilan.

Karenanya, siapa pun yang menghalangi aksi tersebut merupakan tindak kejahatan yang sesungguhnya. "Tidak ada yang boleh menghalanginya kecuali yang anti-demokrasi dan anti-konstitusi," kata Din dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (4/5).

Aksi Simpatik 55, lanjut dia, adalah sejalan dengann kerukunan sejati, karena yang diprotes adalah ujaran kebencian yang mengganggu kerukunan. Sedangkan aspirasinya adalah agar ada penegakan hukum dan keadilan.

"Jika kasus penista agama bebas maka saling menghina antara kelompok-kelompok masyarakat seperti yang sudah menggejala terakhir ini akan merajalela dan merusak kebinekaan bangsa," kata dia.

Oleh karena itu, terang Din, terhadap pelanggar norma dan etika kerukunan tersebut harus diamputasi lewat penegakan hukum yang berkeadilan dan memperhatikan rasa keadilan masyarakat.

Di sisi lain, Din mengimbau Aksi 55 berlangsung secara tertib dan damai. Dia meminta massa agar tidak terhasut sehingga terjebak ke dalam kekerasan.dan anarkisme.

"Kepada pemangku amanat, dengar dan terimalah unjuk perasaan dan pikiran rakyat untuk tegaknya hukum dan keadilan," tandas Din. (mg4/jpnn)

 


Mantan Ketum Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan bahwa Aksi Simpatik 55 adalah ekspresi demokrasi yang dijamin konstitusi. Menurutnya, aksi tersebut


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News