Dinas ESDM Banten: Ada 100 Tambang Liar di Gunung Halimun Salak

Dinas ESDM Banten: Ada 100 Tambang Liar di Gunung Halimun Salak
Banjir dan longsor yang melanda Lebak pada 1 Januari lalu salah satunya disinyalir disebabkan aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Foto: Banten Raya

jpnn.com, SERANG - Pemprov Banten mencatat ada seratusan lebih lubang tambang emas ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) perbatasan Bogor, Jawa Barat dan kabupaten Lebak, Banten.

Keberadaan aktivitas di hutan lindung itu disinyalir menjadi penyebab terjadinya banjir bandang yang melanda Lebak pada 1 Januari lalu.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten Eko Palmadi mengatakan, persoalan penambangan liar di TGNHS sebetulnya sudah pernah ditindaklanjuti oleh para penegak hukum.

Pihaknya juga telah menyerahkan data jumlah tambang emas ilegal di sana yang mencapai seratusan lebih lubang.“Pendataan sudah ada, kami sudah serahkan ke penegak hukum. Di TNGHS itu yang kita sudah punya datanya itu seratus sekian,” ujarnya kepada awak media di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Senin (6/1).

Ia menjelaskan, data yang diserahkan adalah dalam satuan lubang tambang. Jumlah lubang tambang ilegal tersebut belum bisa menggambarkan jumlah penambangnya. Sebab, bisa saja dalam satu lubang terdapat penambang emas ilegal atau gurandil dari lima atau bahkan 10 orang lebih. “Kalau orangnya satu lubang bisa lima atau sepuluh lebih. Ada yang sehari dua shift,” katanya.

Eko mengaku, tak mengetahui secara pasti sejak kapan mereka ada di kawasan TNGHS. Akan tetapi yang pasti penambang sudah melakukan aktivitas tanpa izin itu sudah sejak lama sekali.

“Semenjak saya belum lahir kayanya sudah ada, itu saya enggak tahu, saya enggak punya datanya. Sebelum saya pindah ke sini (Pemprov Banten-red) sudah ada. Dulu saya di departemen (sekarang Kementerian-red) sudah ketemu itu,” ungkapnya.

Disinggung apakah aktivitas penambangan liar menjadi penyebab terjadinya banjir bandang di Kabupaten Lebak, dia belum bisa memastikannya. Eko lebih mencurigai penyebab utamanya adalah maraknya penggundulan pohon di TGNHS.

Aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak disinyalir menjadi penyebab terjadinya banjir bandang yang melanda Lebak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News