Dinding Lennon

Oleh Dahlan Iskan

Dinding Lennon
Dahlan Iskan.

Rencananya akan dipakai alat baru: mobil pengurai masa. Mereknya Mercy. Harganya Rp 30 miliar.

Fungsinya: menyemprotkan air. Dengan kekuatan 140 kg untuk jarak 10 meter. Atau 125 kg untuk jarak 50 meter.

Air itu bisa diberi warna. Yang tidak mudah dihapus. Untuk mengumpulkan barang bukti. Yang disemprot itu adalah yang beringas.

Intinya: polisi tidak mau lagi berhadapan langsung dengan pedemo. Seperti hampir dua bulan terakhir ini.

Mobil semprot itu sendiri sudah dibeli lama. Sejak habis demo 78 hari dulu. Namun pengadaannya perlu tender. Penggunaannya juga perlu latihan khusus.

Selama dua bulan ini pedemo selalu menemukan cara baru. Mencabut pagar untuk barikade. Menggunakan payung untuk pelindung. Dan pemukul. Mencungkil paving untuk dilempar. Membawa pointer untuk melaser. Semprotan cat untuk corat-coret. Juga untuk menyemprot mata kamera yang memonitor mereka.

Dan inilah senjata baru mereka: kertas kecil warna-warni. Yang biasa untuk meninggalkan pesan itu. Yang biasa ditempel di layar komputer itu.

Kali ini mereka menempelkannya di mana-mana. Ribuan jumlahnya. Bahkan dinding buatan yang isinya air itu jadi 'Dinding Lennon'. Padahal aslinya itu untuk barikade. Agar pedemo tidak bisa masuk kantor polisi.

Istilah 'Dinding Lennon' berawal dari zaman meninggalnya John Lennon. Untuk mengucapkan duka. Juga kata kenangan. Bagi musikus dunia dari Inggris itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News