Dinkes Temukan Buah dan Jajanan Takjil Mengandung Formalin dan Pewarna Tekstil

Dinkes Temukan Buah dan Jajanan Takjil Mengandung Formalin dan Pewarna Tekstil
BPOM sedang menguji takjil sebagai menu buka puasa. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, BATAM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam kembali menemukan penggunaan bahan berbahaya pada makanan. Kali ini, ditemukan pewarna tekstil yang diduga disuntikkan pada buah utuh.

Buah itu ditemukan saat dilakukan pengambilan sampel di salah satu pasar di kawasan Sekupang.

"Memang ada kemarin temuan itu. Saat ini lagi kami komunikasikan bersama BPOM (Balai Pengawas Obat dan Makanan) Batam dulu," kata Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (17/5).

Dia mengatakan, pihaknya masih harus menyelidiki asal buah tersebut. Saat ini, buah yang beredar tidak hanya berasal dari Batam saja, melainkan ada yang dari impor.

Baca: Warga Marah dan Bakar Rumah Pelaku Pencabulan Anak Kandung

"Kami juga masih mencari tahu asal buah itu dari mana. Kalau di Dinkes kan tidak ada penindakan, jadi pedagang yang menjual itu akan kami berikan bimbingan," sebutnya.

Didi menjelaskan, saat ini banyak buah yang memiliki warna sangat mencolok dari warna aslinya. Adanya campuran bahan berbahaya dan melanggar Undang-undang tentang Pangan, tentu sangat merugikan masyarakat.

Tidak itu saja, saat ini juga ada buah yang diberikan pengawet agar bisa bertahan lebih lama. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih buah yang akan dikonsumsi.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam kembali menemukan penggunaan bahan berbahaya pada makanan. Kali ini, ditemukan pewarna tekstil yang diduga disuntikkan pada buah utuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News