Dipaksa Akui Mencuri, Siswa SD Trauma Sekolah

Dipaksa Akui Mencuri, Siswa SD Trauma Sekolah
Dipaksa Akui Mencuri, Siswa SD Trauma Sekolah

jpnn.com - JAKARTA--Seorang siswa kelas 2 SDN 24 Klender, Durensawit, IPS (8) trauma masuk sekolah. Usut punya usut, siswa tersebut takut dengan guru yang menuduhnya mencuri. Tak ayal, keluarga siswa tersebut protes.

 

Paman  IPS, Steve, mengatakan, keponakannya yang biasanya bersemangat sekolah, kini enggan untuk masuk sekolah. Dia menyesalkan sikap para guru dan pihak sekolah yang membuat keponakannya secara psikologis tertekan, sehingga enggan bersekolah. Terlebih karena sikap guru tersebut, Ilham kini menjadi bahan ejekan teman-temannya di sekolah. Ilham dianggap pencuri buku temannya dan selalu diejek rekan sekolahnya.

Padahal, kata Steve, keponakannya itu mengaku sama sekali tidak pernah mencuri buku temannya. Ilham dipaksa mengaku mencuri oleh para guru di sekolahnya di SDN 24 Pagi Klender, Durensawit, Jakarta Timur.”Guru macam apa yang membuat siswanya yang masih anak-anak ini, menjadi trauma. Ini sudah tidak benar,” kata Steve, kemarin.

Steve berharap pihak sekolah dan para guru bertanggung jawab atas masalah yang menimpa keponakannya. Menurutnya guru yang membuatnya keponakannya tertekan secara psikologis dan trauma, harus mendapatkan sanksi. Steve menuturkan keponakannya, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Rudi Simbolon dan Tetti Rauli Sihombing.

Mereka tinggal di Kampung Pertanian Tengah, RT 10/1, Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta timur.Steve menuturkan, peristiwa berawal pada Kamis (19/9), yakni pada saat adanya pembagian buku tulis garis oleh pihak sekolah. ”Keponakan saya menerima buku yang dibagikan, namun bukan atas nama dia,” kata Steve.

Lalu ada seorang murid yang merasa buku yang dipegang IPS adalah miliknya karena ada nama siswa itu. Sang murid itu lalu mengadukannya kepada guru dan mendatangi IPS. ”Tanpa bertanya dan melakukan investigasi apapun, sang guru langsung mengatakan di depan murid-murid lainnya, bahwa Ilham adalah pencuri. Kata dia ’murid saya ternyata ada pencuri'," kata Steve menirukan ucapan keponakannya atas tuduhan sang guru.

IPS kemudian disidang di ruang guru untuk meminta maaf dan mengakui perbuatannya.”Merasa tidak mencuri, keponakan saya nggak mau mengakui. Dia lalu mengadukan ke orangtuanya,” kata Steve.

JAKARTA--Seorang siswa kelas 2 SDN 24 Klender, Durensawit, IPS (8) trauma masuk sekolah. Usut punya usut, siswa tersebut takut dengan guru yang menuduhnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News