Dipegang Anak Muda, Brand Lokal Jadi Keren
Sabtu, 16 Februari 2013 – 07:30 WIB
Pengunjung pun memiliki pengalaman berbeda atas diadakannya event tersebut. "Produknya inovatif dan unik semua. Jarang banget ditemui di tempat perbelanjaan besar. Segmented-nya pas, anak muda banget. Jadi, bikin nagih untuk datang lagi ke Brightspot Market," ujar Kadrina, 27, pengunjung.
"Mudah-mudahan sih tetap eksis dan pasti brand-nya tambah banyak. Selain itu, kalau bisa diadakan tiga kali setahun, kayak waktu tahun pertama penyelenggaraan Brightspot Market," lanjut dia.
Selain menawarkan brand lokal yang berkualitas di sektor ritel dan sepatu, yang tak kalah menarik adalah brand yang menawarkan benda-benda unik. "Kami memang membebaskan segala macam produk dengan berbagai ide dan kreasi," ungkap Anton.
Misalnya, jam tangan kayu merek "Matoa" yang baru diproduksi setahun lalu. Selama ini, jam unik itu hanya dijual melalui sistem online. Launching resminya baru dilakukan saat pembukaan Brightspot Market 2013.
SELAMA ini produk lokal sering dipandang sebelah mata dengan stigma kualitas buruk dan tak mampu bersaing dengan brand kelas dunia. Di Brightspot
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor