Diperiksa KPK untuk Kasus e-KTP Lagi, Ganjar Tegaskan Tak Terima Suap
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo kembali menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (10/5). KPK memeriksa mantan pimpinan Komisi II DPR itu sebagai saksi kasus korupsi e-KTP yang menjerat legislator Golkar Markus Nari.
Ganjar menjalani pemeriksaan selama kurang lebih tiga jam. “Untuk saksi Pak Markus lebih pada proses penganggaran, proses dana tahapan-tahapan itu aja,” kata Ganjar saat hendak meninggalkan gedung KPK.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan, materi pertanyaan penyidik KPK tak berbeda jauh dari pemeriksan yang pernah dia jalani sebelumnya untuk tersangka lain di kasus e-KTP.
“Enggak ada yang baru,” tegasnya. Baca juga: Jengkel Ditanya soal Duit e-KTP, Mekeng Banting Pintu Mobil
Selain itu Ganjar juga kembali menepis anggapan yang menyebutnya menerima duit suap terkait e-KTP sebagaimana tertuang dalam surat dakwaan terhadap dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan Sugiharto. “Jangan diulang, nanti judgement (penilaian, red) Anda keliru,” tegas Ganjar.
Dalam perkara itu KPK telah menjerat Markus Nari sebagai tersangka. KPK menduga wakil rakyat dari Golkar itu menerima uang Rp 4 miliar untuk memuluskan usulan anggaran e-KTP sebesar Rp 1,49 triliun dalam APBN 2013.
Baca juga: Ini Daftar Nama Politikus Penerima Duit e-KTP versi Novanto
KPK juga menjerat Markus dengan sangkaan lain. Yakni telah menghalangi, merintangi, atau menggagalkan penyidikan dan penuntutan KPK dalam perkara e-KTP.(jpc/jpg)
KPK kembali memeriksa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai saksi kasus korupsi e-KTP yang menyeret legislator Golkar Markus Nari.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerindra Respons Pernyataan Ganjar Pranowo soal Politik Akomodasi
- KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
- ICW Minta Jokowi Tak Ulangi Kegagalan Pemilihan Pimpinan KPK, Ingatlah Firli dan Lili yang Bobrok
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- KPK Dalami Aliran Penerima Suap terkait Kasus Korupsi di DPR RI