Dipersulit Masuk Ibu Kota Sendiri, Warga China Protes

Dipersulit Masuk Ibu Kota Sendiri, Warga China Protes
Arsip - Seorang petugas keamanan mengingatkan warga yang sedang menikmati makanan dan minuman agar tidak berlama-lama duduk di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Beijing, China, Rabu (18/5/2022). Sejak 1 Mei 2022, otoritas setempat melarang warga makan dan minum di restoran dan kafe untuk memudahkan pengendalian COVID-19 varian Omicron selama lockdown parsial. Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

"Semua keluhan akan ditanggapi dan diselesaikan pada saat itu juga," kata Xu.

Otoritas setempat juga telah mengirimkan pesan singkat kepada warga agar melakukan tes PCR setiap hari secara rutin.

"Karena situasi epidemi yang semakin parah, diimbau untuk melakukan tes asam nukleat setiap hari mulai tanggal 7 November," demikian pesan singkat Otoritas Kesehatan Sanlitun yang diterima ANTARA Beijing melalui nomor ponsel, Selasa (8/11) siang.

Sebelumnya juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) kepada pers di Beijing, Sabtu (5/11), menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan kebijakan nol kasus COVID-19 secara dinamis.

Data NHC pada Selasa (8/11) di China terdapat 890 kasus positif baru dan 6.801 kasus tanpa gejala baru. Pada hari itu pula, Beijing menyumbangkan lima kasus positif baru dan 33 kasus tanpa gejala baru.

Guangdong menjadi provinsi terbanyak penyumbang kasus, yakni 12 kasus baru dan 2.330 kasus tanpa gejala baru atau terburuk dalam tiga tahun terakhir. (ant/dil/jpnn)

Sejumlah warga dari berbagai daerah di China mengeluhkan kesulitan yang mereka alami saat hendak memasuki ibu kota


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News