Diplomasi Tinju

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Diplomasi Tinju
Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (kanan) menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Saudi Royal Court/HO via REUTERS/as

jpnn.com -  Adu tinju dilakukan oleh dua orang yang saling bermusuhan. 

Akan tetapi, di ajang politik internasional, adu tinju bermakna sebaliknya, yaitu persahabatan dan saling membutuhkan. 

Itulah gestur politik yang dipamerkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden ketika pekan ini berkunjung dan bertemu dengan putra mahkota Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Pangeran Muhammad bin Salman atau yang lebih dikenal sebagai MBS. 

Ketika bertemu di Riyadh, dua orang itu tidak saling bersalaman tetapi menyapa dengan saling beradu tinju yang mengepal. 

Tidak ada yang istimewa dengan salam ala pandemi ini, karena penularan Covid-19 di beberapa negara mulai naik lagi. 

Akan tetapi, ''Diplomasi Tinju'' yang dipamerkan Biden dan MBS ini sarat makna dan simbol politik. 

Kunjungan Biden ke KSA merupakan bagian dari lawatan pertama ke Timur Tengah sejak Biden menjabat dua tahun yang lalu. 

Sebelum mengunjungi KSA, Biden terlebih dahulu mampir ke Israel dan bertemu dengan para pemimpin Yahudi. 

Diplomasi Tinju yang dipamerkan Joe Biden dan Pangeran MBS ini sarat makna dan simbol politik. Pertemuan Biden dengan MBS dikecam keras oleh para aktivis HAM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News