Diprediksi Bakal Ada PHK Besar-besaran di Sektor Teknologi

Diprediksi Bakal Ada PHK Besar-besaran di Sektor Teknologi
Bursa kerja. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Pergeseran tren ke arah cloud dan aplikasi mobile yang semula dirancang untuk meningkatkan produktivitas pekerja secara eksponensial, justru membuat lebih sedikit karyawan yang dibutuhkan.

Efisiensi IT meningkat signifikan dan berakibat mereka yang bekerja mengkonfigurasi middleware, bekerja untuk database, mengelola dan mengintegrasikan proses backend, secara khusus kehilangan pekerjaannya.

“Belum lagi akibat preferensi konsumen yang berubah, sesuatu yang kemarin terlihat keren, hari ini sudah tampak usang,” kata Chowdry sambil mencontohkan Yahoo, Linkedin, dan Yelp yang mulai dianggap old fashion. “Investor harus mulai berpikir dalam kerangka anti-tren,” ujarnya.

Perubahan strategi perusahaan juga mempengaruhi keputusan manajemen untuk memberhentikan karyawannya.

Simak saja yang dilakukan Verizon pasca akuisisi Yahoo senilai USD 4,48 miliar. Raksasa ini berencana merumahkan 2.000 karyawan Yahoo, baik yang berada di California, AS, maupun yang berada di luar AS.

Sementara itu, perusahaan layanan streaming musik, SoundCloud juga memangkas 40 persen karyawannya dan menutup dua kantor mereka di AS sebagai upaya penghematan biaya dan fokus kepada peningkatan protitabilitas.

Atau kalau mau sedikit menoleh ke belakang, di tahun 2016 lalu, beberapa raksasa global di sektor teknologi informasi mengumumkan PHK terhadap pegawainya.

Raksasa TI, Microsoft, misalnya, menyatakan rencana memangkas jumlah pegawai sebanyak 2.850 orang dalam kurun 12 bulan ke depan yang menjadi bagian dari rencana perusahaan untuk memangkas 4.700 orang - atau sekitar 4 persen dari jumlah pegawai yang ada saat itu. Sebagian besar pegawai yang akan dirumahkan berasal dari unit bisnis ponsel pintar.

Fakta bahwa sektor teknologi dalam 10 tahun terakhir menjadi primadona di industri. Bermunculannya perusahaan-perusahaan raksasa teknologi berbasis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News