Dirut Mutasi

Oleh: Dahlan Iskan

Dirut Mutasi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Jadilah Darmawan deputi I bidang pengendalian, pembangunan, monitoring, dan evaluasi program prioritas Kantor Staf Presiden. Cukup lama: 2015-2019. Waktu jadi komisaris PLN ia masih merangkap di jabatan itu.

Boleh dikata Darmawan bermutasi dari ilmuwan, ke kampus, ke politik, ke analis, lalu ke korporasi.

Dari latar belakang itu terasa bahwa PLN akan ditransformasikan ke era baru green energy. Ini juga sesuai dengan apa yang dikemukakan Presiden Jokowi di Istana itu.

Dalam transformasi itu PLN –yang kini punya utang lebih dari Rp 400 triliun– punya problem berat.

Di satu pihak PLN harus menurunkan biaya –agar lebih efisien untuk bisa membayar utang.

Di lain pihak, green energy itu masih mahal. Untuk ke green energi secara drastis harus membeli listrik lebih mahal, padahal belum tentu PLN bisa menaikkan tarif listrik sesuai dengan kenaikan harga beli.

Yang tersulit adalah ini: perilaku penggunaan listrik di Indonesia. Ketika solar cell menghasilkan listrik hijau, PLN tidak terlalu perlu listrik.

Pemakaian listrik oleh masyarakat sangat rendah pada jam 09.00 sampai 15.00. Ketika PLN sangat perlu listrik (jam 16.00 sampai 23.00) tenaga surya tidak bisa menghasilkan listrik.

Darmawan Prasodjo termasuk orang-orang pandai yang direkrut PDI Perjuangan. Kini dia menghadapi birokrasi korporasi BUMN yang tingkat kejelimetannya sangat tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News