Dirut PGN Curhat ke DPR Sulitnya Bangun SPBG
jpnn.com - JAKARTA - Stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) hingga kini jumlahnya masih sedikit dibandingkan infrastruktur pengisian BBM atau SPBU yang dikelola Pertamina. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso mengaku, pihaknya masih terkendala masalah tanah dan perizinan.
Hal tersebut membuat PGN kesulitan dalam pembebasan lahan untuk membangun jaringan gas. Terlebih, jumlah pengguna gas untuk kendaraan masih sedikit dibanding BBM karena tidak sebanding dengan infrastruktur yang memadai.
"Gas bumi tidak dimasukkan ke dalam kepentingn masyarakat umum, sehingga kami (PGN-red) diklasifikasikan ke pengembangan usaha biasa. Untuk pembebasan tanah harus melakukan pola bisnis to bisnis," ungkap Hendi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (15/4).
PGN memerlukan adanya prioritas lokasi untuk menunjang pembangunan infrastruktur gas bumi yang berkelanjutan. Jika tidak mendapatkan dukungan lokasi, maka PGN sulit untuk mengembangkan jaringan.
"Tahun 2010 sampai 2014, pembangunan jaringan infrastruktur gas bumi terlambat. Sebab, sejak 2007 PGN tidak mendapat alokasi gas kontrak baru secara signifikan," ungkapnya.
Karenanya, dia berharap pemerintah bisa memasukkan PGN dalam klasifikasi kepentingan publik. Dengan begitu, SPBG bisa menjamur jumlahnya seperti SPBU dan pengguna BBM makin banyak yang beralih ke gas.
"Seandainya pemerintah bisa menyediakan lahan, kami lebih merasa bermanfaat. Kami siap membayar sewa tanah kepada negara. Kami bisa lebih cepat bekerja mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) hingga kini jumlahnya masih sedikit dibandingkan infrastruktur pengisian BBM atau SPBU yang dikelola
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024