Dirut PLN Kritik Greenpeace

Dirut PLN Kritik Greenpeace
Dirut PLN Kritik Greenpeace
Sebelumnya, Dahlan juga pernah mengkritik kampanye penghentian penggunaan batubara di Indonesia yang diserukan Greenpeace. Menurutnya, LSM asing Greenpeace jangan hanya berani dengan pemerintah Indonesia soal penghentian batubara. Sepatutnya, Greenpeace juga meminta seluruh dunia secara serentak menghentikan pembangunan PLTU. “Kalau mau harus serentak di seluruh dunia,” ujarnya.

Jika memang PLTU ini dinilai merusak lingkungan karena menggunakan bahan bakar batubara, maka pemusnahan PLTU harus dimulai dari negara-negara maju dengan pendapatan perkapita di atas USD 20.000. “Lalu 5 tahun kemudian negara-negara yang pendapatan perkapita di atas USD 15.000. Lima tahun kemudian di atas USD 10.000. Lima tahun kemudian di atas USD 5.000. Terakhir yang di bawah USD 5.000,” jelasnya.

Seperti diketahui, Greenpeace dalam press release-nya menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk menghentikan perluasan dan pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara. Menurutnya, batubara adalah sumberdaya energi yang paling kotor, sumber emisi karbondioksida (CO2) yang paling banyak berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Desakan itu disampaikan bersamaan dengan peluncuran laporan "Batubara Mematikan: Biaya tinggi untuk batubara murah,  bagaimana rakyat Indonesia membayar mahal untuk bahan bakar terkotor di dunia. (dms)
Berita Selanjutnya:
Andhika Salahkan Malinda

JAKARTA - Dirut Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan mendukung langkah pemerintah Indonesia untuk mengevaluasi keberadaan LSM Asing Greenpeace


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News