Disebut Gagal, Petani Food Estate Hortikultura di Humbahas Merespons Begini, Keras
"Kami jadi punya lahan budi daya. Bisa tanam bawang dan kentang. Jalan juga dibagusin. Pengairan juga dibuatkan," tuturnya.
Terkait sorotan miring terhadap Kementan, dirinya spontan membantah.
"Kami petani dan masyarakat justru sangat berterimakasih dengan Kementan yang telah membantu penuh kami sejak awal sampai panen musim pertama," imbuh Amintas.
Senada, Haposan Siregar, tokoh adat sekaligus petani setempat mengaku heran dengan opini yang menyebut kegagalan program food estate di daerahnya.
"Coba tengoklah sendiri ke lahanku. Apanya yang gagal? Sejak awal tanam sampai sekarang, ada lah hasilnya. Bawang putih pun bagus disini," kata Haposan.
"Kami tak terima kalau dibilang gagal, karena kami tau program Bapak Jokowi ini bertujuan baik untuk kami," sambung dia.
Laurensus Siregar, petani kelompok Karejo, mengaku sangat bersyukur dengan adanya program food estate di daerahnya.
"Berkat ikut FE ini, aku bisa dapat penghasilan tambahan yang lumayan dari tanam kentang dan bawang merah. Dari awalnya lahan tidur, sekarang jadi lahan subur," ujar Laurensus.
Para pertani Food Estate Holtikultura di Humbahas menanggapi mengenai kegagalan komoditas.
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran