Disebut Presiden Jokowi Layak jadi Menteri, Bahlil hanya Bilang Begini

Disebut Presiden Jokowi Layak jadi Menteri, Bahlil hanya Bilang Begini
Presiden Jokowi didampingi Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia saat tiba di lokasi acara buka bersama, Minggu (26/5). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia enggan merespons pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyebut dirinya layak menjadi menteri.

Ditemui usai buka bersama pengurus HIMPI dengan Presiden ketujuh RI tersebut, Bahlil tidak bisa berkomentar jauh mengenai pernyataan calon presiden petahana peraih suara terbanyak di Pilpres 2019.

"Saya enggak tahu ya. Itu bapak punya kewenangan prerogatif lah. Saya gak boleh menanggapilah. Kalau saya kan hidup dari kampung, dari dulu berproses alami saja. Saya tidak bisa menilai diri saya kan," ucap Bahlil.

Baca: Sambangi Polda Metro, FPI Minta Polisi Tangguhkan Penahanan Pelaku Rusuh 22 Mei

Bagi Jokowi, pengusaha muda kelahiran Fak-fak, Papua itu memiliki dua kriteria utama sebagai bakal calon menterinya, Bahlil punya kemampuan manajerial sekaligus mengeksekusi.

Bahlil pun menyerahkan penilaian itu kepada suami capres yang berpasangan dengan KH Ma'ru Amin tersebut. Sebab, kewenangan penuh ada pada Jokowi. Saat ditanya kesiapannya pun, dia tak mau berandai-andai.

"Saya enggak tahu lah, mungkin juga cuman, ya, saya enggak tahu lah apa yang ada dalam benak bapak. Saya kembalikan pada bapak saja lah. Saya gak mengandai-andai lah. Jangan kita berandai-andai," tuturnya.

Diakui Bahlil, pada masa kampanye Pilpres lalu banyak pihak yang membantu pemenangan Jokowi - Amin di Pilpres lalu. Termasuk dirinya yang aktif di Repnas. Namun dia tidak mau menduga-duga soal siapa lagi figur yang akan dipercaya suami Iriana masuk kabinetnya nanti.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia enggan merespons pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyebut dirinya layak menjadi menteri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News