Disel Dapat Kasur Empuk dan Jatah Makan Nasi Kebuli
Kamis, 10 Desember 2009 – 05:16 WIB
Demi Harga Diri. Wartawan Jawa Pos Rohman Budijanto berbincang-bincang dengan Abdullah Khotib (kanan) di Azziyah Janubiyah Makkah (foto:Arif Sukamto untuk Jawa Pos)
Beraneka cerita WNI di Arab Saudi. Kisah kali ini tentang rasanya bila terkena pidana cambuk. WNI asal Porong, Sidoarjo, mengisahkan kepahitan tersebut tanpa mimik sedih, bahkan diselingi gurauan.
--------------------------------------------------
ROHMAN BUDIJANTO, Makkah
--------------------------------------------------
ABDULLAH Khotib begitu mencintai Makkah. Sosok asal Gedang, Porong, Sidoarjo, tersebut sangat kerasan tinggal di tanah suci. Dia merasa Tuhan memberkahi sumber penghidupan di sana. Dia juga berkarir dan berkeluarga di sana. Segala pengalaman pahit dan getir dia jalani dengan lapang dada. Salah satu pengalaman getir itu, dia kena kisas (pidana) cambuk. Sangat sakit. Tetapi, dia merasa putusan tersebut adil.
Beraneka cerita WNI di Arab Saudi. Kisah kali ini tentang rasanya bila terkena pidana cambuk. WNI asal Porong, Sidoarjo, mengisahkan kepahitan tersebut
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu