Diserbu via Darat dan Udara, Titik Api Mulai Padam

Diserbu via Darat dan Udara, Titik Api Mulai Padam
Manggala Agni di area karhutla. Foto: Humas KLHK

Karena tak jarang, karhutla terjadi di rute-rute yang sangat sulit dan minim sumber air.

Jika akses roda empat tidak memungkinkan, maka pemadaman dilakukan menggunakan kendaraan roda dua.

Bahkan jika masih saja sulit, anggota Manggala Agni bersama tim terpadu akan menggendong alat pemadam secara manual untuk mengatasi meluasnya titik api.

''Rutenya banyak yang sulit-sulit, tapi tim tetap bekerja tiada henti siang dan malam. Pantang pulang sebelum padam,'' tegas Raffles.

Untuk melakukan pemadaman titik api lewat udara, diturunkan 17 unit helikopter untuk melakukan water boombing di empat provinsi yang telah menetapkan status darurat.

Di antaranya 8 heli di Propinsi Riau, 4 heli di Sumsel, 3 heli di Kalbar, dan 2 heli di Kalteng. Unit heli ini berasal dari KLHK, BNPB, TNI AU dan pihak swasta.

Sebanyak 23.412.700 liter air telah dijatuhkan untuk water boombing. Rinciannya, di Provinsi Riau telah dijatuhkan sebanyak 21.729.200 liter air di Kab. Meranti, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Kota Dumai dan Kota pekanbaru.

Selain itu di Provinsi Sumatera Selatan, dijatuhkan sebanyak 1.583.500 liter air di Kab. Muba, OKI, Ogan Ilir dan Banyuasin.

Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup juga memprioritaskan upaya pencegahan di daerah rawan karhutla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News