Disinformasi Membuat Masyarakat Sulit 'Move on' Dari Pilpres 2019

Disinformasi Membuat Masyarakat Sulit 'Move on' Dari Pilpres 2019
Disinformasi Membuat Masyarakat Sulit 'Move on' Dari Pilpres 2019

"Sebelum voting mereka sudah bilang kalau kalah berarti mereka dicuraing. Artinya mereka sudah membangun pra kondisi disinformasi seolah-olah mereka sudah pasti menang dan membangun alibi kalau kalah pasti karena dicurangi."

"Lalu kemudian mereka menolak atau tidak percaya pada hasil quick count, terus tidak percaya pada KPU, dan mereka mengaku dicurangi terus menerus walau ketika sampai di MK, Itu sebenarnya tidak ada bukti-bukti yang jelas mengenai proses kecurangan itu, tapi Mereka terus membangun basis ketidakpercayaan itu dan ini diterima oleh para pendukungnya sebagai kebenaran."

Alumni program International Peace Studies, Universidad Para Lapaz, Costa Rica, Amerika Tengah ini mengatakan disinformasi yang beredar ini mempengaruhi paparan informasi yang diterima oleh pendukung masing-masing kubu karena mekanisme logaritme media sosial.

"Akhirnya terbentuklah kebenaran versi 01 dan kebenaran versi 02, sehingga walaupun kemudian ada fakta-fakta pendukung yang menjelaskan kalau apa yang disebut kebenaran bagi mereka itu salah dan apa yang disebut salah itu benar, itu tidak akan berpengaruh buat mereka."

Wahyudi Akmaliah memperkirakan rekonsiliasi diantara pendukung dari kedua kubu akan sulit tercapai jika tidak diawali oleh sikap para elit politik yang menjadi panutan bagi para pendukungnya.

"Solusinya elit politik 02 harus mengakui kalau mereka kalah dan akan mereka berjuang lebih lanjut. Tapi yang terjadi kan mereka tidak pernah mengaku kalah, sebaliknya mereka mengemukakan narasi kita serahkan pada Alloh SWT, mereka sudah berjuang sekeras mungkin dan seterusnya. Elit politik lebih mementingkan merawat followernya ketimbang mengakui kekalahan."

"Tanpa rekonsiliasi di tingkat elit, logaritma medsos atau paparan informasi yang beredar di kubu mereka tidak akan berubah. Dan itu baru akan berubah kalau ada parpol dari kubu 02 pindah ke kubu 01."

Sementara menanti rekonsiliasi di tingkat elit, masyarakat awam menurut Wahyudi bisa menginisiasi rekonsiliasi di akar rumput.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News