Diskusi DPP GMNI: Pertalite Masih Lebih Banyak Dinikmati Masyarakat Mampu

Diskusi DPP GMNI: Pertalite Masih Lebih Banyak Dinikmati Masyarakat Mampu
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan Pertalite masih lebih banyak dinikmati masyarakat mampu. Ilustrasi Foto: dokumen JPNN.Com

“Kalau roda empat yang mengkonsumsi Pertalite itu angkutan umum kita bisa terima karena masyarakat bawah yang tidak punya mobil naik angkutan umum," ujar Komaidi.

Namun faktanya, lanjut Komaidi, dari 20,3 juta KL konsumsi roda empat itu, sebagian besar atau 98,7 persennya adalah mobil pribadi.

Angkutan umum hanya 0,4 persen, taksi online 0,6 persen, dan taksi 0,3 persen.

"Yang punya mobil pribadi kan orang mampu,” tegasnya.

Karena itu, Komaidi mengatakan sudah saatnya kita mendukung pengurangan anggaran subsidi BBM untuk dialihkan pada anggaran yang betul-betul dibutuhkan masyarakat miskin.

Contoh anggaran yang dibutuhkan masyarakat miskin, di antaranya untuk bantuan langsung tunai serta peningkatan fasilitas kesehatan dan pendidikan.

“Artinya subsidi dialihkan dari si kaya ke si miskin yang benar-benar membutuhkan,” tandasnya.

Terkait dengan potensi naiknya harga-harga barang akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, menurut Komaidi harus ada pengawalan tersendiri dari pemerintah.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan Pertalite masih lebih banyak dinikmati masyarakat mampu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News