Distributor dan Kios Pupuk Bersubsidi Harus Fleksibel Layani Petani

Distributor dan Kios Pupuk Bersubsidi Harus Fleksibel Layani Petani
Ilustrasi Kartu Tani. Foto: Kementan

“Yang penting nama petani itu ada dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Petani bisa membeli pupuk dengan cara elektronik maupun secara manual,” jelas Sarwo Edhy.

Untuk saat ini, memang Kartu Tani hanya bisa digunakan untuk menebus pupuk. Sementara untuk keperluan lain belum bisa dimanfaatkan.

Kartu Tani dirancang memiliki sejumlah manfaat, yaitu sarana akses layanan perbankan terintegrasi, yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet).

Selain itu, Kartu Tani juga memiliki keunggulan lainnya, yaitu sebagai single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, dan multifungsi.

Kementan sendiri akan menjadikan Kartu Tani sebagai kelengkapan data sebagai dasar penyusunan kebijakan.

Ditjen PSP mengakui memang masih ada sejumlah kendala yang ditemui di lapangan untuk dicarikan solusi setelah sistem ini diuji coba di lapangan.

Permasalahan implementasi Kartu Tani di tingat Kementerian di antaranya pendataan petani memerlukan biaya yang besar, kurangnya jumlah SDM Penyuluhan, kualitas SDM penyuluhan yang masih rendah, dan belum semua BPP memiliki prasarana dan sarana komputer beserta jaringan internetnya.

Di tingkat petani, permasalahan implementasi Kartu Tani adalah belum semua petani terdaftar dalam kelompok dan data elektronik ini.

Kementerian Pertanian (Kementan) meminta distributor atau kios yang ditunjuk menyalurkan pupuk subsidi lebih fleksibel melayani petani yang akan menebus pupuk dengan menggunakan Kartu Tani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News