Disuruh Mengingat Skenario, Ajudan Ferdy Sambo: Siap, Komandan

Disuruh Mengingat Skenario, Ajudan Ferdy Sambo: Siap, Komandan
Salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (1/8), terkait kasus kematian Brigadir J. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Ahmad Taufan Damanik mengungkap isi percakapan di handphone baru ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Dari percakapan di handphone itu sudah menunjukkan adanya obstruction of justice atau upaya menghalangi penyidikan.

"Kalau menggambarkan bahwa adanya obstruction of justice, sebetulnya sudah," kata Ahmad Taufan Damanik di Jakarta, Selasa (23/8).

"Di HP yang baru itu ditemukan, misalnya ada komunikasi yang menyuruh untuk mengingat skenario," sambung pria asal Pematang Siantar, Sumut, itu.

Taufan Damanik menjelaskan, arahan untuk mengingat skenario tersebut langsung dijawab dengan "oke komandan".

Komnas HAM menilai kalimat percakapan itu sudah menunjukkan suatu bukti bahwa ada rekayasa dalam kasus kematian Brigadir J.

Ketua Komnas HAM itu mengakui handphone milik Brigadir J dan Bharada E yang hingga kini belum ditemukan.

Namun, apabila Komnas HAM bisa menemukan handphone milik Brigadir J dan Bharada E yang hingga kini belum ditemukan, maka hal tersebut akan makin memperkaya pendalaman kasus termasuk gambaran obstruction of justice.

Komnas HAM mengungkap percakapan di handphone, antara lain ajudan Ferdy Sambo menjawab siap komandan saat disuruh mengingat skenario.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News