Disway Pilihan

Oleh: Dahlan Iskan

Disway Pilihan
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya, duluuu, memang sering mendoktrinkan ini: redaktur harus punya 'kepribadian' ganda. Di satu sisi redaktur harus jadi produsen yang sangat baik.

Di sisi lain redaktur harus bisa jadi 'konsumen yang rewel'. Jangan hanya jadi produsen yang tidak mau tahu kebutuhan pembaca.

Anda sudah tahu: berahi wartawan umumnya di bidang politik. Namun, konsumen politik itu kecil. Paling-paling hanya Aryo Mbediun dkk.

Maka setiap pukul 00.00, saya sempatkan melihat hasil kerja redaktur halaman depan. Saya ingin lihat: ada berapa berita di calon halaman depan itu; berita tentang apa saja; apa yang dijadikan berita utama.

Tidak jarang saya lantas bertanya ke sang redaktur: kalau beritanya serius semua seperti ini, besok ibu-ibu akan baca yang mana?

Betapa kecewa ibu-ibu ketika besok pagi membuka koran kita?

Juga: para pejabat dan pegawai negeri besok akan membaca yang mana? Kok politik semua?

"Rombak!" kata saya.

Saya menyukai ide itu. Yang datang dari pembaca Disway yang dikirim ke kolom komentar. Kelas ide itu layak untuk sebuah artikel independen yang berbobot.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News