Ditangkap Polisi, Kurir Uang Palsu Minta Ditembak Mati

Ditangkap Polisi, Kurir Uang Palsu Minta Ditembak Mati
Ditangkap Polisi, Kurir Uang Palsu Minta Ditembak Mati

jpnn.com - SURABAYA - Umumnya, pelaku tindak pidana meminta ampun agar dibebaskan. Sugianto (46), warga Jalan Wonorejo, Surabaya, berbeda. Begitu ditangkap polisi karena membawa uang palsu (upal), dia malah minta ditembak mati.

“Tembak saya saja, Pak,” katanya kepada polisi.

Berdalih butuh uang untuk biaya pengobatan istrinya yang kena kanker payudara, Sugianto nekat menjadi kurir upal. Nyatanya, bukan penghasilan tambahan yang didapat. Malah keluarganya terancam amburadul. Selain istrinya sakit, dia kini meringkuk di balik jeruji besi.

“Tembak saya, Pak, biar saya mati,” ujarnya.

Tentu keinginannya itu tidak dituruti. Penangkapan Sugianto dilakukan personel Crime Hunter Polsek Sawahan. Dia tepergok saat akan mengirimkan upal senilai Rp 10 juta.

Kapolsek Sawahan AKP Gathut S. Bowo mengatakan bahwa tersangka diringkus dengan berdasar pada informasi masyarakat. Menurut informasi, akan ada transaksi upal yang bernilai hingga jutaan rupiah.

“Informasi itu kami langsung tindak lanjuti. Ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi dan untuk memastikan, apakah benar ada transaksi upal, personel kami kerahkan untuk melakukan pengintaian,” papar Gathut kemarin (21/11).

Sugianto sebetulnya dikuntit sebelum ditangkap. Polisi tidak mau menangkap pelaku tanpa bukti upal. Momen transaksi benar-benar ditunggu polisi. Lantaran tersangka yang sudah diketahui membawa upal senilai Rp 10 juta tak kunjung melakukan transaksi, polisi menangkapnya saat dia berada di Jalan Arjuno.

SURABAYA - Umumnya, pelaku tindak pidana meminta ampun agar dibebaskan. Sugianto (46), warga Jalan Wonorejo, Surabaya, berbeda. Begitu ditangkap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News