Ditemukan Kuburan Massal Korban Pembunuhan 1998

Ditemukan Kuburan Massal Korban Pembunuhan 1998
Seorang pemuda membacakan puisi protes, demonstran lainnya meneranginya dengan ponsel sambil meneriakkan yel-yel anti pemerintah di Khartoum, Sudan. Foto: ANTARA/World Press Photo/pras

Memang sebagian siswa wajib militer lain diterjunkan ke medan perang untuk melawan Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA), kendati mereka belum benar-benar terlatih dan hanya dibekali peralatan seadanya.

Para siswa juga merasa geram setelah mereka tidak diizinkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga ketika libur dalam kalender Islam, demikian menurut Jaksa.

Pemimpin dan pengarah pada program wajib militer--yang kebanyakan merupakan anggota partai Bashir--menyebut konflik melawan SPLA sebagai perang suci, antara Muslim dan Kristen.

Gerakan Pembebasan Rakyat, sayap politik dari SPLA, memenangkan kemerdekaan untuk wilayah selatan Sudan pada 2011, menyusul sebuah kesepakatan damai dengan rezim Bashir pada 2005. (Reuters/antara/jpnn)

Ditemukan kuburan massal di Khartoum, yang berisi jenazah para korban pembunuhan pada 1998.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News