Diterima karena Dipuja

Diterima karena Dipuja
Last Child saat peluncuran album terbarunya di Hall Basket, Senayan, Jakarta kemarin (25/3). Foto: Janesti Priyandini/Jawa Pos.
JAKARTA - Menjadi band indie sebenarnya gampang-gampang susah. Mereka memiliki komunitas yang benar-benar setia. Tetapi, belum tentu mereka bisa masuk ke industri musik dengan leluasa.

Misalnya, yang terjadi pada Last Child. Grup band yang dibentuk pada 2006 itu memiliki banyak pengalaman menjadi band indie. Dengan kerja keras dan kualitas, akhirnya mereka bisa menembus industri musik.

Kemarin (25/3) mereka merilis album terbaru berjudul Our Biggest Thing Ever di hall basket Senayan. CD album mereka dijual bundling dengan KFC. Hingga sore, keping CD mereka sudah terjual 700 kopi. Virgoun (vokal/gitar), Dimas (bas), dan Mamie (gitar) menyatakan senang dengan hal itu. Last Child dikenal karena memiliki fan base yang besar, yaitu 2,5 juta orang.

Gara-gara itu, mereka kini bisa diterima secara luas. "Dulu main di televisi itu seperti hal yang tidak mungkin," kata Virgoun. Hal tersebut dibenarkan Maureen dari dr. M yang menanungi Last Child. Dia bilang, lirik-lirik lagu Last Child sangat dalam dan vulgar.

JAKARTA - Menjadi band indie sebenarnya gampang-gampang susah. Mereka memiliki komunitas yang benar-benar setia. Tetapi, belum tentu mereka bisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News