Ditjen PSP Kementan Dorong Daerah Ajukan Pembangunan Embung dan Irigasi Tersier

Ditjen PSP Kementan Dorong Daerah Ajukan Pembangunan Embung dan Irigasi Tersier
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Foto: Kementan

"Dibangunnya jaringan irigasi tersier itu dapat meningkatkan produksi 0,5 sd 1 ton per ha. Misalnya yang semula menghasilkan produksi 6,5 ton gabah kering panen per hektare, menjadi 7 ton dengan adanya pengerjaan pembangunan jaringan irigasi tersier tersebut," kata Yayan Agustian.

Yayan mengatakan, pembangunan jaringan irigasi tersier pada 2018 yang berasal dari APBN itu, setiap titik lokasi sepanjang 150-200 meter.

Pembangunan jaringan irigasi tersier itu pada bagian kanan kiri sehingga panjangnya antara 300 sampai 400 meter.

"Pembangunan jaringan irigasi tersier itu sudah dilaksanakan di 12 kecamatan tadi, untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya.

Yayan mengatakan, pembangunan jaringan irigasi tersier itu dengan cara dicor untuk memudahkan dalam proses perawatan yang dilakukan oleh para petani di kawasan tersebut.

"Adanya pembangunan jaringan irigasi tersier ini bisa mengairi lahan pertanian padi antara 50 hektare sampai 100 hektare, dengan anggaran setiap titik lokasi rata-rata Rp 60 juta," kata Yayan.

Menurutnya, adanya peningkatan pembangunan jaringan irigasi tersier ini, yang semula lahan pertanian padi tak terairi akhirnya bisa terairi. "Soalnya, air bisa mengalir cukup jauh dan menjangkau lahan pertanian lebih luas lagi," katanya.

Dikatakannya, pembangunan jaringan irigasi tersier ini untuk menyalurkan air dari saluran induknya atau sekunder.

Kabupaten Bandung terus berusaha meningkatkan prasarana pertanian melalui pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan jalan usaha tani di sejumlah kecamatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News