Dituding Jadi Influencer Pemerintah, Yosi Project Pop Bilang Begini

Dituding Jadi Influencer Pemerintah, Yosi Project Pop Bilang Begini
Yosi Project Pop. Foto YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Yosi Project Pop menampik tudingan yang menyebut dirinya mengajak masyarakat atau rekan-rekannya menajdi influencer pro pemerintah.

Pemilik nama lengkap Herman Josis Mokalu ini menegaskan bahwa dirinya hanya sebatas memberikan pelatihan menjadi konten kreator kepada berbagai masyarakat di daerah melalui program "School of Influencer".

"Mereka sih bisa lihat dari sepak terjang dan apa yang saya buat selama ini. Semua ada di sosial media tidak pernah tertutup apa yang saya lakukan. Tidak ada program pemerintah yang saya endorse di situ, mau di Twitter, di Facebook, atau Instagram," kata Yosi Mokalu, kepada Antara, Minggu (30/8).

Nama Yosi Mokalu sedang hangat diperbincangkan setelah adanya tudingan yang menyebut ia sebagai orang yang melatih influencer pendukung pemerintah.

"Saya kalau ada waktu nanti menjelaskan. Saya tidak ingin membesarkan-besarkan karena sepertinya ada yang menunggu saya marah. Dan kalau saya marah video saya itu bisa mengangkat isu yang enggak perlu," ujar Yosi Mokalu.

"Terus mau nanya dengan lingkungan terdekat saya, kalau ada yang bisa buktikan teman yang saya bayar as an influencer? Silakan kasih tahu orangnya yang mana, suruh dia bikin pernyataan pasti enggak akan ketemu karena itu memang isu yang dibesarkan aja," lanjut Ketua Siberkreasi ini.

Yosi mengatakan dirinya sendiri menjadi Ketua Siberkreasi sejak akhir tahun lalu. Dia mengatakan proses pemilihan sebagai ketua dilakukan oleh para mitra yang bekerja sama dalam program Siberkreasi.

"Saya dipilih. Jadi Siberkreasi kan gerakan nasional. Semua anggota termasuk ketua itu dipilih melalui pemilihan para mitranya. Mitranya memang gede-gede. Ada lembaga kementerian, ada platform-platform digital, ada Google, Facebook segala macam," terang dia.

Yosi Project Pop dituding mengajak rekan-rekannya menjadi influencer pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News