Dituding PAD Masuk Kantong, Pemkot Evaluasi Diri
Minggu, 03 Juli 2011 – 02:50 WIB
"Target penerimaan yang tidak sesuai dengan potensi, kesadaran wajib pajak, kemampuan penagihan pajak, dan peraturan yang tidak mendukung penarikan pajak tersebut. Tahun 2010 ada empat potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemda Kota yang tidak dapat ditarik dan dihapuskan pada tahun 2011," terang Rusli.
Nilainya mencapai Rp 3 miliar. Dua diantaranya di Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota yakni retribusi pelayanan sampah dan penyediaan kakus yang dananya dialihkan untuk dikelola langsung oleh kelurahan. "Lalu retribusi pendirian koperasi dan retribusi tempat pelelangan hasil ikan yang dihapuskan atas instruksi pemerintah pusat," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) tak hanya terjadi di Pemda Provinsi saja. PAD Kota juga mengalami kebocoran. Lantaran tahun 2010 lalu Pemda Kota gagal mencapai target PAD yang ditetapkan. Realisasi PAD tahun 2010 lalu hanya tercapai Rp 26,67 miliar dari target Rp 41,53 miliar.
Pemda Kota mengklaim tidak tercapainya target PAD, faktor utama penyebabnya pajak daerah yang tak mencapai target. Realisasi hasil pajak daerah hanya tercapai Rp 13,05 miliar dari target Rp 19,64 miliar. Sedangkan realisasi hasil retribusi daerah hanya tercapai Rp 6,62 miliar dari target Rp 12,07 miliar.
BENGKULU - Dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota 2010, membuat Sekretaris Kota (Sekot) Bengkulu, Rusli Zaiwin angkat bicara. Meski secara
BERITA TERKAIT
- Edistasius Endi: PPPK Harus Menjalankan Fungsi sebagai Perekat Bangsa
- Brimob Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 11 Ton BBM Ilegal
- Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau
- Curah Hujan Tinggi, Warga OKU Sumsel Diminta Waspada Bencana Longsor
- Dugaan Korupsi Jargas Kota Palembang, 4 Orang Jadi Tersangka
- Sumsel Juara Umum Kendaraan Hias HUT Dekranas, Pj Gubernur Agus Fatoni: Ini Kebanggaan