Dituding PAD Masuk Kantong, Pemkot Evaluasi Diri

Dituding PAD Masuk Kantong, Pemkot Evaluasi Diri
Dituding PAD Masuk Kantong, Pemkot Evaluasi Diri
"Target penerimaan yang tidak sesuai dengan potensi, kesadaran wajib pajak, kemampuan penagihan pajak, dan peraturan yang tidak mendukung penarikan pajak tersebut. Tahun 2010 ada empat potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemda Kota yang tidak dapat ditarik dan dihapuskan pada tahun 2011," terang Rusli.

Nilainya mencapai Rp 3 miliar. Dua diantaranya di Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota yakni retribusi pelayanan sampah dan penyediaan kakus yang dananya dialihkan untuk dikelola langsung oleh kelurahan. "Lalu retribusi pendirian koperasi dan retribusi tempat pelelangan hasil ikan yang dihapuskan atas instruksi pemerintah pusat," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) tak hanya terjadi di Pemda Provinsi saja. PAD Kota juga mengalami kebocoran. Lantaran tahun 2010 lalu Pemda Kota gagal mencapai target PAD yang ditetapkan. Realisasi PAD tahun 2010 lalu hanya tercapai Rp 26,67 miliar dari target Rp 41,53 miliar.

Pemda Kota mengklaim tidak tercapainya target PAD, faktor utama penyebabnya pajak daerah yang tak mencapai target. Realisasi hasil pajak daerah hanya tercapai Rp 13,05 miliar dari target Rp 19,64 miliar. Sedangkan realisasi hasil retribusi daerah hanya tercapai Rp 6,62 miliar dari target Rp 12,07 miliar.

BENGKULU - Dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota 2010, membuat Sekretaris Kota (Sekot) Bengkulu, Rusli Zaiwin angkat bicara. Meski secara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News