Dituding PAD Masuk Kantong, Pemkot Evaluasi Diri
Minggu, 03 Juli 2011 – 02:50 WIB
BENGKULU - Dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota 2010, membuat Sekretaris Kota (Sekot) Bengkulu, Rusli Zaiwin angkat bicara. Meski secara tersirat mengakui ada kebocoran tersebut, namun menurutnya tak tercapainya target PAD bukan lantaran minimnya pengawasan yang dilakukan Pemda Kota terhadap potensi pajak yang ada.
"PAD kita menggunakan 2 sistem, penetapan teori anggapan dan menghitung pajak sendiri (MPS). Kalau misalnya tidak tercapai target seperti pajak hiburan misalnya, kita tidak bisa memaksakan. Target kita optimalkan agar bisa tercapai, tapi untuk realisasi terkadang melenceng dari target. Tidak mungkin kita paksa wajib pajak itu membayar," jelasnya.
Baca Juga:
Meksi demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu akan mengevaluasi terhadap perolehan PAD tahun 2010 lalu. "Kita tetap menetapkan evaluasi dan teguran. Tahun ini SKPD akan dievaluasi selama 3 bulan sekali. Mudah-mudahan target PAD tahun ini bisa terealisasi 80-90 persen tercapai," katanya.
Dia mengatakan ada banyak faktor yang mempengaruhi penerimaan PAD Kota, diantaranya kendala minimnya penerimaan PAD karena pada saat dilakukan penargetan, kurang memperhatikan potensi yang ada. Serta masih dicantumkannya target pada beberapa item potensi yang sudah seharusnya dihapus.
BENGKULU - Dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota 2010, membuat Sekretaris Kota (Sekot) Bengkulu, Rusli Zaiwin angkat bicara. Meski secara
BERITA TERKAIT
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun
- Sukses Tertibkan PSU Perumahan, Pemkot Denpasar Raih Penghargaan dari KPK
- Bupati Giri Disambut Ribuan Warga Tabanan dalam Angelus Buana
- 2 Bintara Polres Inhu Dipecat, Ini Sebabnya